Pyometra pada kucing merupakan kondisi serius yang perlu menjadi pertimbangan jika Anda tidak melakukan steril pada kucing. Lalu, apa itu pyometra pada kucing dan apa saja penyebabnya? Simak artikel berikut untuk lebih lanjutnya.
Apa itu pyometra pada kucing
Pyometra pada kucing adalah kondisi infeksi rahim kucing yang serius pada kucing betina. Kondisi ini biasanya terjadi karena infeksi bakteri , biasanya beberapa minggu setelah kucing betina birahi. Pyometra pada kucing ini merupakan kondisi yang serius yang membutuhkan bantuan dari dokter hewan. Biasanya, penanganan pyometra pada kucing ini akan meliputi operasi bedah untuk mengeluarkan uterus yang terinfeksi.
Penyebab pyometra pada kucing
Ada beberapa penyebab pyometra pada kucing, yaitu:
- Lapisan rahim kucing yang menebal pada kucing birahi dan peningkatan progesteron yang tidak normal yang membuat rahim tidak bisa mengeluarkan kelebihan darah dan jaringan yang melapisi rahim.
- Kista dan bakteri karena penebalan lapisan pada rahim yang terjadi berkali-kali tanpa adanya kehamilan. Kista ini akan mengeluarkan cairan yang memungkinkan adanya pertumbuhan bakteri penyebab infeksi dan perkembangan nanah.
- Kucing senior dengan lapisan rahim yang menebal
- Kucing dengan lapisan rahim yang tidak normal
Ciri ciri pyometra pada kucing
Gejala pyometra pada kucing diawali dengan gejala ringan, namun akan memburuk seiring berjalannya waktu. Berikut beberapa ciri ciri pyometra kucing:
- Kucing keluar cairan dari kelamin (biasanya darah)
- Kucing menjilati alat kelaminnya secara berlebihan
- Lesu dan anoreksia
- Diare dan muntah
- Terlihat lebih sering buang air kecil
Jenis jenis pyometra pada kucing
Ada dua jenis pyometra pada kucing, yaitu pyometra terbuka dan tertutup. Pyometra terbuka menandakan serviks yang terbuka, sedangkan pyometra tertutup menunjukan kondisi serviks yang tertutup.
Pada pyometra kucing terbuka, biasanya akan terlihat kemaluan kucing berdarah dan bernanah. Cairan ini bisa saja tidak terlihat karena kucing akan lebih sering menjilati alat kelaminnya untuk membersihkannya. Namun, cairan ini mungkin bisa terlihat di tempat tidur atau furnitur di rumah.
Sedangkan, pada pyometra kucing tertutup, leher rahim ini akan tertutup dan menyebabkan nanah terperangkap di dalam. Saat nanah tidak bisa keluar, hal ini menyebabkan rahim yang membengkak dan pecah yang menyebabkan berdarah. Saat ini terjadi, kucing akan terlihat dehidrasi, lesu dan tidak mau makan.
Baik pyometra terbuka dan tertutup, keduanya sama-sama mempengaruhi fungsi ginjal yang menyebabkan kucing menjadi lebih sering buang air kecil.
Pyometra pada kucing merupakan kondisi yang serius. Salah satu cara untuk menghindari pyometra pada kucing betina adalah dengan mensterilkannya agar ia tidak mengalami masa birahi.
Jika Anda melihat adanya tanda-tanda pyometra pada kucing, seperti kemaluan kucing berdarah atau kucing keluar cairan dari kelamin, pastikan untuk segera membawanya ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.